Tolong Diperhatikan, Dogecoin Hanya Ajang 'Pompom' & FOMO
Pembahasan
soal investasi di aset kripto sedang menjadi topik perbincangan hangat
dan belakangan Dogecoin jadi salah satu yang ramai. Salah satu artikel
di The Motley Fool secara khusus menulis soal Dogecoin.
Menurut
tulisan ini, secara umum disebutkan bahwa dalam jangka yang sangat
panjang, mungkin tidak ada sarana investasi yang lebih menguntungkan
daripada pasar saham. Meskipun ada periode di mana investasi di
komoditas seperti emas bisa mengungguli investasi pasar keuangan yang
lebih luas, tapi pasar saham masih lebih baik dalam hal menghasilkan
return yang paling konsisten dan kuat.To get more news about Ekonomi Indonesia, you can visit wikifx.com official website.
Kemudian,
dalam beberapa dekade terakhir, mata uang kripto mulai bermain di
instrumen investasi, tentunya sangat berbeda dengan instrumen investasi
lainnya.
Pada saat itu, beberapa pelaku pasar yang memulai
berinvestasi di aset kripto telah menyaksikan bahwa mata uang digital
menghasilkan profit tinggi seperti Bitcoin yang telah meroket dari di
bawah US$ 1 menjadi sekitar US$ 54.000 per coinnya, pada Selasa
(4/5/2021).
Meskipun ada tiga kejadian aksi ambil untung selama
dekade terakhir, Bitcoin masih memiliki tingkat return tahunan yang bila
dirata-ratakan masih dalam tiga digit.
Namun, kini bukan lagi
Bitcoin yang dapat menarik sebagian besar perhatian investor. Kripto
yang kini menjadi 'seksi' adalah Dogecoin.
Pada Selasa (4/5/2021)
lalu, Dogecoin melesat melewati level tertinggi sepanjang masa
sebelumnya di US$ 0,44, menetapkan kurang dari dua minggu sebelumnya,
dan mendorong ke atas level US$ 0,60, walaupun hanya sementara.
Hal
itu mungkin tidak mempengaruhi banyak secara nominal, tetapi hal itu
dapat mendongkrak kapitalisasi pasar Dogecoin yang kini mencapai US$ 78
miliar.
Euforia di Dogecoin tampaknya berkisar pada biaya
transaksinya yang jauh lebih rendah dari dua kripto terbesar (Bitcoin
dan Ethereum), dan tentunya meningkatkan kepercayaan investor bahwa
Dogecoin memiliki “komunitas terbaik”.
Menurut The Motley Fool,
Dogecoin terlihat memang sedang di pump and dump dengan cara yang klasik
dan terbuka di depan mata para investornya. Jika Anda bertanya-tanya
mengapa Motley Fool sangat skeptis terhadap Dogecoin, berikut beberapa
alasannya:
Biayanya bukan yang terendah, penggemar di Dogecoin suka
menunjukkan biaya transaksinya yang lebih rendah dibandingkan dengan
Bitcoin dan Ethereum, tetapi gagal menyebutkan bahwa kripto lainnya
seperti Nano, Stellar, Dash, Litecoin, dan Ripple semuanya menawarkan
biaya transaksi yang lebih rendah dari Dogecoin.
Bukan jaringan
yang paling efisien, untuk menambah yang di atas, Nano, Stellar, Dash,
dan Ripple juga memvalidasi dan menyelesaikan pembayaran lebih cepat
daripada Dogecoin.
Jumlah yang sangat terbatas, sebagian besar
bisnis tidak menerima cryptocurrency. Tetapi setelah delapan tahun,
Dogecoin berhasil menyelesaikan hanya 1.300 bisnis di seluruh dunia yang
akan menerimanya sebagai pembayaran. Berdasarkan perkiraan 582 juta
pengusaha di seluruh dunia, Dogecoin diterima oleh 0,000223% dari semua
bisnis. Sehingga jumlah aset yang ada tidak terlalu meyakinkan.
Dilusi
yang sedang berlangsung, sekitar 5,26 miliar Dogecoin baru dibuat
setiap tahun melalui block reward yang dibayarkan kepada penambang. Pada
tahun 2021, hal ini menghasilkan inflasi koin yang luar biasa, sedikit
di atas 4%. Sudah lebih dari satu dekade sejak tingkat inflasi AS
mencapai 4%.
Digerakan oleh tweet, katalis utama Dogecoin adalah
tweet dari CEO Tesla Elon Musk. Bayangkan tesis investasi inti Anda
didasarkan pada harapan tweet Elon Musk hari ini atau ketika ia
menyebutkan Dogecoin di Saturday Night Live.
Historikal adalah
musuhnya, singkatnya, semua investasi besar berikutnya yang telah
menjadi parabola dalam harga selalu meledak.
Hal inilah yang
menjadikan bahwa kenaikan Dogecoin murni karena adanya faktor 'pom-pom'
dan juga sikap investor yang juga dapat disebut FOMO (fear of missing
out) atau dapat diartikan dengan 'ga mau ketinggalan momen'.
Jadi
dapat dikatakan, daripada anda menggunakan uang untuk lelucon belaka,
lebih baik uang anda digunakan untuk membeli saham yang memiliki outlook
yang nyata dan tentunya memiliki fundamental yang baik serta memilih
perusahaan yang dapat menggerakan roda kehidupan masyarakat.
The Wall