Kopling berfungsi untuk memutus dan menghubungkan, antara mesin sebagai sumber energi mekanik dengan sistem pemindah tenaga. Proses ini diperlukan untuk mendapatkan pemindahan tenaga yang halus tanpa kejutan. Seperti diketahui motor sebagai sumber energy mekanik atau pembangkit tenaga, pada putaran rendah tenaga atau momen yang dihasilkan juga rendah. Oleh karena itu untuk menggerakan kendaraan, motor harus dioperasikan pada putaran yang lebih tinggi untuk menghasilkan tenaga mekanik yang lebih besar, maka apabila ini langsung dihubungkan akan terjadi gerakan yang tidak halus atau akan terjadi gerakan mengejut. Posisi kopling dalam sistem pemindah tenaga diletakkan antara mesin dan transmisi. Sehingga kopling dapat dioperasikan sesuai dengan kebutuhan, khususnya saat pengemudi ingin memindahkan tingkat kecepatan pada transmisi, dan menghilangkan kejutan saat pemindahan tenaga.
Desain kopling yang telah ada paling tidak ada dua, yaitu kopling mekanik dan kopling hidrolis. Kopling mekanik untuk mengoperasionalkan dipergunakan sistem manual gaya mekanik, sedangkan kopling hidrolis menggunakan tekanan hidrolik. Untuk pembahasan kali ini, hanya diambil jenis kopling mekanik. Hal ini dengan pertimbangan, penggunaan kopling hidrolik masih sangat terbatas, atau yang saat ini sistem kopling mekanik yang lebih banyak dipergunakan pada kendaraan.
Komponen unit kopling kendaraan terdiri dari plat kopling, plat tekan atau pressure plate, pegas, drug lager, dan mekanik pembebas kopling. Plate kopling berbentuk disk atau bulat, pada bagian ujungnya dipasang kampas untuk memperoleh gaya gesek yang diperlukan. Di bagian tengahnya terdapat pegas atau karet untuk meredap kejutan. Permasalahan kopling silp, dapat disebabkan oleh kondisi kampas yang sudah habis. Sehingga gaya gesek yang dihasilkan oleh plat kopling berkurang, akibatnya tidak mampu menahan tenaga yang harus dipindahkan. Untuk mengetahui kondisi kampas kopling, dapat dilakukan dengan secara manual yaitu dengan memperhatikan kondisi fisiknya secara langsung. Apabila alur pada kampas sudah hilang, berarti sudah harus diganti. Disamping itu apabila kampas diikat menggunakan kelingan, maka saat ujung kelingan sudah ikut aus, berarti kampas kopling sudah habis.
Pressure plate atau plat tekan atau sering disebut dengan plan disk, berfungsi untuk mejepit plat kopling pada bagian kampasnya. Kondisi permukaan plat tekan ini akan menentukan pula besarnya luas permukaan yang kontak dengan kampas kopling, yang berarti menentukan pula besarnya gaya gesek. Permukaan yang kasar karena keausan akan menyebabkan terjadinya kontak yang tidak atau kurang baik, sehingga gaya geseknya berkurang dan tenaga yang dapat dipindahkan juga berkurang. Untuk memperbaiki dapat dilakukan dengan menggerinda kembali apabila masih memungkinkan. Sebab apabila penggerindaan terlalu tebal, akan menggurangi tegangan pegas kopling. Sehingga meskipun permukaan halus, maka permasalahan slip tetap akan terjadi.
Pegas tekan kopling ada dua macam yaitu bentuk spiral dan bentuk diaphragma. Pegas ini berfungsi untuk menekan plat tekan, sehingga tegangan pegas akan menentukan kekuatan jepit plat tekan terhadap kampas kopling. Dalam permasalahanan kopling yang slip, kondisi pegas akan ikut menentukan. Sebab tegangan pegas ini merupakan gaya normal yang menentukan besarnya gaya gesek yang tejadi. Apabila tegangan pegas berkurang, berarti gaya normalnya berkurang dan akhirnya gaya geseknya juga berkurang. Pada saat beban yang digerakan mesin berat, maka kopling akan slip. Untuk memeriksa tegangan pegas kopling khususnya yang bentuk spiral, dapat dilakukan dengan dua cara yaitu, mengukur panjang bebas pegas. Apabila panjang bebasnya masih sama dengan spesifikasi, berarti tegangan pegas masih baik. Cara kedua yaitu menggunakan spring tester. Pemeriksaan pegas ini untuk seluruh pegas yang dipergunakan, sebab apabila tegangan pegas antar pegas tidak sama berarti penekanan kampas kopling tidak merata. Kondisi ini juga akan menyebab-kan permasalahan slipnya kopling. Permasalahan slipnya kopling dapat juga disebabkan oleh adanya oli atau grease pada permukaan kampas kopling. Untuk mengatasi permasalahan ini sebenarnya sangat sederhana, yaitu dengan membersihkan oli atau grease tersebut. Namun yang perlu dilakukan adalah mencari asalnya grease dan oli tersebut. Sebab apabila hanya dibersihkan tanpa menghentikan sumbernya, suatu saat akan terjadi kembali.
Gelaja permasalahan slipnya kopling, dapat diidentifikasi dengan memberi beban pada kendaraan. Caranya kendaraan diakselerasi, apabila kendaraan tidak terakselerasi dan suara mesinnya membesar berarti kopling slip. Hal ini terjadi karena beban akselerasi tidak mampu diangkat oleh gaya gesek kopling. Proses pemeriksaan komponen unit kopling hanya dapat dilakukan dengan memeriksa secara langsung, yaitu dengan membongkar unit kopling tersebut. Sebab bagaimanapun proses perbaikan atau penggantian komponen, tetap harus membongkar unit kopling tersebut.
Lihat juga tautan berikut :
The Wall